Selasa, 18 Desember 2012

RELA MELEPAS DEMI KEBAHAGIAANNYA"..

Allah selalu lebih mengetahui suatu hal yang terbaik untuk setiap hamba-Nya.
Kadang Ia memberi suatu kesulitan untuk menguji kita.
Kadang Ia memberi apa yang kita sebut sebagai luka hati.
Semata-mata agar supaya kita bisa mengambil hikmah di baliknya.
Pun ketika kita harus kehilangan sebuah cinta sekalipun.
Maka sudah pasti ada alasan di b
aliknya.

Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti. Namun kita harus tetap percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu dari kita. Ia telah siap memberikan yang lebih baik untuk kita.

Ingatlah..
Suatu waktu kita bahagia ketika menemukan cinta dan pada waktu yang lain kita merasa bersedih karena harus kehilangan cinta.
Akan tetapi ketika cinta itu mati, kita tidak perlu ikut mati bersamanya.

Kenapa kita memejamkan mata ketika kita tidur? Atau ketika kita menangis? Ketika kita membayangkan?

Itu karena hal terindah di dunia yang tidak selalu terlihat. Kadang orang yang kita cintai adalah orang yang paling menyakiti hati kita. Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan. Ada orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan. Tetapi ingatlah, melepaskan bukanlah akhir dari dunia, melainkan awal dari suatu kehidupan baru.

Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, yang telah mencoba dan mencari. Karena merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.

Pepatah mengatakan..

Cinta yang agung adalah ketika kita menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya. Ketika dia tidak mempedulikan kita dan kita masih menunggunya dengan setia. Ketika dia mencintai orang lain dan kita masih bisa tersenyum sembari berkata "aku turut bahagia untukmu."

Sakit patah hati bertahan selama kau menginginkannya dan akan mengiris luka sedalam kau membiarkannya.

Tantangannya bukanlah bagaimana bisa mengatasi melainkan apa yang bisa diambil sebagai pelajaran dan hikmahnya.

Orang terkuat bukanlah mereka yang selalu menang, melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.

Cinta bukannya perkara menjadi "orang sempurna 'nya seseorang. Justru perkara menemukan seseorang yang bisa membantu menjadikan dirimu menjadi sempurnanya.

Dalam perjalanan hidup ini , kita belajar tentang diri sendiri dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada. Hanyalah penghargaan-penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kita buat.

Suatu waktu akan tiba saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang, bukan kerana orang itu berhenti mencintai kita melainkan kerana kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita "MELEPASKANNYA."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar