Rabu, 17 April 2013

MAKALAH SOSIOLOGI "KELOMPOK SOSIAL"


KATA PENGANTAR


            Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah sosiologi yang berjudul “KELOMPOK SOSIAL” tepat pada waktunya.
            Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
            Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Amin............









                                                                                                                                                Pangkalan balai 11-Januari-2013
            
                                                                                                                            PENYUSUN



Daftar Isi
1.  Halaman Judul................................................................................................................1
2. Kata Pengantar...............................................................................................................2
3. Daftar Isi........................................................................................................................3
4. Pendahuluan....................................................................................................................4
5. Pembahasan....................................................................................................................5
6. Kesimpulan ....................................................................................................................9
7. Penutup .........................................................................................................................9
8. Daftar pustaka.............................................................................................................11

















PENDAHULUAN

Kita mungkin tidak menyadari bahwa  sejak lahir hingga sekarang kita senantiasa menjadi anggota bermacam-macam kelompok.
Kita dilahirkan dan dibesarkan dalam sebuah kelompok yang dinamakan keluarga, selain keluarga  kita juga termasuk anggota kelompok agama tertentu, anggota kelompok suku bangsa tertentu , anggota kelompok olahraga tertentu, anggota kelompok organisasi seperti OSIS , anggota kelompok pramuka , anggota kelompok partai politik, dan sebagainya.
             Terlihat bahwa kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam kehidupan kita karena sebagian besar  kegiatan kita berlangsung didalamnya.
Pada umumnya kita dilahirkan kedunia ini seorang diri akan tetapi tidak berarti bahwa manusia secara alami merupakan mahluk individu semata. Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang memiliki naluri  untuk hidup bersama dengan manusia-manusia lain.  Ia juga memiliki hasrat  untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.

Tujuan Penulisan
  • Untuk mengetahui pengertian kelompok sosial
  • Untuk mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam kelompok sosial  serta penjelasannya secara rinci.
  • Untuk mengetahui transformasi kelompo sosial.
  • Untuk megetahui hubungan  antar  kelompok sosial.
1.4 Manfaat
Dapat mengetahui secara detail baik dari pengertian, wujud, unsur, serta transformasi pada hubungan antar kelompok sosial,








PEMBAHASAN

A.        HAKIKAT KELOMPOK SOSIAL
1.  Pengertian kelompok sosial
Pada dasarnya manusia manusia adalah mahluk yang memiliki naluri untuk hidup bersama dengan manusia-manusia lain (gregariousness). Ia juga memiliki hasrat untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.
Manusia sejak dilahirkan sudah mempunyai dua hasrat atau kepentingan pokok bagi kehidupannya yaitu ;
a.           Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya, dan
b.          Keingingan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.
Berikut pandangan para ahli tentang pengertian kelompok sosial.
1.     Paul B. Harton berpendapat bahwa kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik (misalnya,sekelompok orang yang sedang menunggu bus kota)
2.     Ronald L. Warent  berpendapat bahwa satu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya secara keseluruhan.
3.     Mayor Polak berpendapat bahwa kelompok sosial adalah sejumlah oarang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.
4.     Willa Huky berpendapat bahwa kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih , yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi
5.     Robert K. Merton mendefinisikan kelompok sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan
6.     Mac Iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama
Syarat dan Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Robert K. Merton Menyebutkan tiga kriteria atau kelompok yaitu:
1.Memiliki pola interaksi
2.Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok dan
3.Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok
Menurut Soerjono soekanto  himpunan manusia baru bisa dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki beberapa persyaratan sbb.
1.     Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan
2.     Adanya hubungan timbal balik antar anggota yang satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu.
3.     Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok sehingga hubungan diantara mereka bertambah erat .
4.     Memiliki struktur , kaidah, dan pola perilaku yang sama
5.     Bersistem dan berproses
2.              TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL

1.    Klasifikasi Dhurkeim
Dhurkeim Membagi kelompok sosial menjadi dua yakni kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas mekanik dan yang didasarkan kepada solidaritas organik.
v  Solidaritas mekanik adalah ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja.
v  Solidaritas organik merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja.
2.          Klasifikasi Ferdinand Tonnies
Yaitu membedakan kelompok dalam masyarakat menjadi dua yaitu
1.      Gemeinschaft
                Yaitu merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi , dan exlusif, suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir.
2.      gesselchaft.
          Yaitu kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang secara kebetulan hadir bersama tetapimasing-masing tetap mandiri. Gesselchaft bersifat sementara dan semu.
3.         Klasifikasi charles H.Cooley dan ellsworth farris
Menurut charles H.Cooley didalam masyarakat terdapat kelompok primer . kelompok ini ditandai dengan pergaulan dan kerjasama tatap muka yang intim . ruang lingkup terpenting kelompok primer adalah keluarga, teman bermain pada masa kecil , rukun warga dan komunitas orang dewasa.
Klasifikasi kelompok juga dikemukakan oleh ellsworth farris ia mengkritik cooley yang menurutnya hanya menjelaskan kelompok sekunder yang formal , tidak pribadi, dan berciri kelembagaan. 
4.         Klasifikasi W.G.Sumner
Sumner membagi kelompok menjadi dua yaitu in-group dan out-group .menurut sumner dalam masyarakat primitif yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil dan terbesar disuatu wilayah terdapat pembagian jenis kelompok, yaitu kelompok dalam ( in- group) dan kelompok luar (out- group).
5.      Klasifikasi soerjono soekanto
Berbeda dengan dhurkeim, tonnies, colley, farris, dan sumner ,. Soerjono soekanto membagi jenis kelompok berdasarkan enam hal yaitu:,
1.        Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota. Kelompok ini bisa di klasifikasikan berdasarkan jumlah anggotanya
2.       Berdasarkan kepentingan wilayah.
3.       Berdasarkan derajat organisasi. Berdasarkan derajat organisasikelompok sosial dapat berupa kelompok yang terorganisasi dengan baik sekali, seperti negara, sampai dengan kelompok yang tak terorganisasi seperti kerumunan.
4.       Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama. Yaitu terbagi benjadi dua yaitu: in group dan out group.
5.     Berdasarkan hubungan sosial. Di bedakan menjadi kelompok primer dan sekunder.
a.     Kelompok primer
         Yaitu  kelompok-kelompok yang saling mengenal anggotanya, serta terdapat kerjasama yang bersifat pribadi.
Syarat-syarat kelompok primer yaitu sbb:
a.     Anggota kelompok secara fisik saling berdekatan dan terdapat interaksi yang  intensif .
b.     Kelompok tersebut merupakan kelompok kecil, sehingga tiap individu relatif mudah untuk berinteraksi secara langsung.
c.     Terdapat hubungan yang langgeng antar anggota yang bersangkutan , biasanya ada hubungan darah , kekerabatan , ataupun pertemanan.
b.     Kelompok sekunder
Adalah kelompok-kelompok yang terdiri dari banyak orang , hubungannya tidak harus saling mengenal secara pribadi , kurang akrab , dan tidak begitu langgeng karna mereka berkumpul berdasarkan kepentingan bersama.

Dalam konteks indonesia , kelompok primer dan kelompok sekunder terceermin dalam paguyuban dan patembayan.
1.     Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamia, serta bersifat kekal.
Menurut tonnies paguyuban memiliki ciri-ciri sbb:
a.     Intim, yaitu hubungan menyeluruh dan mesra .
b.     Privat, yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja.
c.     Ekslusif, yaitu hubungan hanya untuk kelompok sendiri bukan untuk orang lain.
Paguyuban dapat di bedakan atas 3 tipe yaitu:
1.     Paguyuban karna ikatan darah atau keturunan.
2.     Paguyuban karena tempat tinggal.
3.     Paguyuban karena jiwa dan pikiran
2.     Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama karna anggotanya karna anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jangka waktu yang relatif pendek.
3.     derajat interaksi sosial

3.    HUBUNGAN ATAR KELOMPOK DALAM MASYARAKAT
1.     Dimensi hubungan antar kelompok
Menurut kinloch, hubungan antar kelompok memiliki beberapa kriteria sbb:
a.     Kriteria fisiologis
b.     Kriteri kebudayaan
c.     Kriteria ekonomi
d.     Kriteria perilaku
                       Dalam hubungan antara kelompok juga terdapat berbagai macam dimensi  diantaranya adadlah dimensi demoghrafi, dimensi sikap, dimensi institusi ,dimensi gerakan sosial , dan dimensi type utama hubungan atarkelompok.

4.     POLA HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK
Diantaranya adalah proses akulturasi, dominasi, paternalisme, pluralisme, dan integrasi.
1.     Aklulturasi terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang mulai bertemu berbaur dan berpadu.
2.     Dominasi terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain.
Koprnblum menyatakan bahwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapt terjadi dalam suatu hubungan antar kelompok yaitu sbb;
a.     Genosida yaitu pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok tertentu.
b.     Pengusiran
c.     Perbudakan
d.     Segregasi yaitu yaitu suatu pemisahan antara warga kulit putih dan kulit hitam diafrika selatan pada masa politik apartheid.
e.     Asimilasi
3.     Peternalisme yaitu suatu ben tuk dominasi kelompok ras pendatang dan kelompok ras pribumi.
Banton membedakan tiga macam masyarakat sbb;
1.     Masyarakat metropolitan
2.     Masyarakat kolonial yang terdiri atas para pendatang dan sebagian masyarakat dari pribumi.
3.     Masyarakat pribumi yang dijajah
4.     Integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras terseebut.
5.     Pluralisme yaitu suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak polotik dan hak perdata masyarakat.
Ahli lain yakni lieberson mengklasifikasikan pola hubungan antar kelompok menjadi dua sbb;
1.     Pola dominasi kelompok  pendatang atas pribumi (mighrant superordination)
2.     Pola dominasi kelompok pribumi atas kelompok pendatang ( indigenous superordination)

Banton berpendapat bahwa suatu pola mempunyai suatu  kecenderungan untuk lebih berkembang kesuatu arah tertentu.
Pola dominmasi cenderung mengarah kepada pola pluralisme , sedangkan pola akulturasi dan paternalisme cenderung mengarah pada pola integrasi.








KESIMPULAN


Pada dasarnya manusia manusia adalah mahluk yang memiliki naluri untuk hidup bersama dengan manusia-manusia lain (gregariousness). Ia juga memiliki hasrat untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.
Manusia sejak dilahirkan sudah mempunyai dua hasrat atau kepentingan pokok bagi kehidupannya yaitu ;
Ø  Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya, dan
Ø  Keingingan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.


PENUTUP
Itulah sajian makalah yang kami buat apabila ada kekuranga ataupun kesalahan dalam penulisan ataupun dalam ejaan kami mohon maaf,
Semoga makalah ini dapat bermanfaan bagi semua yang membacanya
Amin.....................












DAFTAR PUSTAKA

·         Mayati, Kun dan Juju Suryawati.2007.Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Esis
·         Mayati,kun dan juju suryawati.2007.sosiologi untuk SMA  Kelas XI.Jakarta:Yudistira